Di kancah global, Tiongkok memegang teguh posisinya sebagai pasar konsumen terbesar kedua di dunia, pasar ritel online terbesar, dan pasar impor terbesar kedua. Potensi investasi dan konsumsi yang sangat besar terus menarik proyek-proyek berkualitas tinggi yang didanai asing.
Baru-baru ini, Tiongkok kembali menjadi fokus berita internasional.
Pada bulan Desember 2025, Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok merilis serangkaian data:
Dalam 11 bulan pertama tahun 2025, total nilai impor dan ekspor perdagangan barang Tiongkok mempertahankan pertumbuhan yang stabil, mencapai 41,21 triliun yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 3,6%. Diantaranya, ekspor mencapai 24,46 triliun yuan, naik 6,2% tahun-ke-tahun, sementara impor mencapai 16,75 triliun yuan, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 0,2%. Total volume perdagangan sebesar 41,21 triliun yuan diterjemahkan menjadi surplus perdagangan sebesar 7,71 triliun yuan untuk Tiongkok, yang setara dengan 1 triliun dolar AS jika dikonversi ke mata uang AS!
Surplus perdagangan sebesar 1 triliun dolar ini merupakan pencapaian yang sulit dan diraih oleh industri manufaktur Tiongkok. Selama beberapa tahun terakhir, negara ini telah berani menghadapi tekanan perang dagang dan perang teknologi serta berhasil melewati persaingan ketat dalam rantai industri global.
Untuk benar-benar memahami pentingnya surplus perdagangan sebesar 1 triliun dolar ini, kita perlu mengambil perspektif jangka panjang.
Sebelum tahun 2019, surplus perdagangan tahunan Tiongkok biasanya berkisar antara 300 miliar hingga 400 miliar dolar AS. Namun mulai tahun 2020, angka tersebut meningkat 2,5 kali lipat hanya dalam waktu lima tahun.
Di tengah meningkatnya ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam lanskap ekonomi dan perdagangan global, perusahaan multinasional terus meningkatkan investasi mereka di pasar Tiongkok. Hal ini menunjukkan komitmen Tiongkok untuk membuka diri, berintegrasi dengan dunia, dan bergerak maju bersama negara-negara lain.
Pasar percetakan, pengemasan, dan label global diperkirakan akan mencapai 22 miliar dolar AS pada tahun 2025. Sektor label diproyeksikan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,0% dari tahun 2025 hingga 2030, terutama disebabkan oleh penerapan teknologi yang relatif matang oleh perusahaan percetakan label.
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies.
Privacy Policy